PETA LOKASI

INFORMASI ALAMAT & NOMOR TELEPON

Untuk mengirim pesan singkat kepada kami, Anda dapat menghubungi salah satu customer service yang sudah kami cantumkan

KONTAK KAMI

Jl. Kalibaru Barat No.1, Kali Baru, Cilincing
Jakarta Utara 14110

info@bimtekpemda.com

0812-1372-0188

SOCIAL MEDIA

Pelatihan Nasional: Sinergi Lintas Sektor untuk Percepatan Penurunan Stunting di Daerah

Pelatihan nasional untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting di daerah melalui kolaborasi dan strategi gizi nasional yang terpadu.

Tag Terkait

Biaya Pendaftaran

Biaya pelatihan/bimtek dapat bervariasi tergantung lokasi dan waktu pelaksanaan.

Rp2.500.000Rp5.000.000

359 Orang sedang melihat halaman ini

Deskripsi

Stunting masih menjadi salah satu isu kesehatan dan pembangunan manusia paling mendesak di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting nasional tahun 2023 masih berada di angka 21,6%, jauh dari target 14% pada 2024 sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga pendidikan, serta masyarakat. Inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya Pelatihan Nasional: Sinergi Lintas Sektor untuk Percepatan Penurunan Stunting di Daerah — sebuah inisiatif yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antarpihak dalam mempercepat pencapaian target nasional penurunan stunting.

Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan memahami konsep konvergensi, strategi komunikasi perubahan perilaku, serta penerapan sistem data terpadu sebagaimana diusung dalam agenda nasional Bimtek Prioritas Nasional: Revolusi Gizi Cerdas dan Nutrisi Optimal untuk Mengakhiri Stunting di Indonesia.


Latar Belakang Pentingnya Sinergi Lintas Sektor

Stunting bukan hanya persoalan gizi buruk, tetapi juga hasil dari masalah sosial, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan yang kompleks. Oleh karena itu, penanganan stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan. Diperlukan pendekatan multi-sektor yang terintegrasi agar kebijakan, program, dan kegiatan di berbagai instansi dapat saling mendukung.

Beberapa faktor penyebab utama stunting meliputi:

  • Kekurangan asupan gizi sejak masa kehamilan.

  • Sanitasi lingkungan yang buruk.

  • Akses terbatas terhadap air bersih dan layanan kesehatan.

  • Pola asuh dan pengetahuan gizi yang rendah.

  • Ketimpangan ekonomi dan kemiskinan.

Pelatihan ini menekankan pada pendekatan konvergensi, di mana intervensi gizi spesifik (oleh sektor kesehatan) dan intervensi gizi sensitif (oleh sektor lain seperti pendidikan, pertanian, dan sosial) dilakukan secara terkoordinasi untuk memberikan dampak maksimal.


Tujuan dan Sasaran Pelatihan Nasional

Pelatihan nasional ini dirancang untuk memperkuat kemampuan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan kebijakan penurunan stunting berbasis data, kolaborasi, dan inovasi.

Tujuan Utama

  • Meningkatkan kapasitas dan pemahaman lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting.

  • Mendorong implementasi strategi kolaboratif antarinstansi untuk mencapai target nasional.

  • Mengoptimalkan penggunaan data dan sistem informasi gizi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Sasaran Peserta

Pelatihan ini menyasar peserta dari berbagai sektor, antara lain:

  • Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten/Kota.

  • Pejabat Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pertanian.

  • Kader Posyandu, tenaga kesehatan, serta petugas lapangan.

  • Dunia usaha dan akademisi yang berkontribusi pada program gizi dan kesehatan masyarakat.


Komponen dan Materi Pelatihan

Pelatihan ini disusun secara sistematis untuk menggabungkan teori kebijakan, praktik lapangan, dan strategi kolaboratif antarinstansi.

Struktur Materi Utama

KomponenDeskripsi MateriKeluaran yang Diharapkan
Kebijakan Nasional Penurunan StuntingPeraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan StuntingPemahaman arah kebijakan nasional
Konvergensi Program Lintas SektorIntegrasi kegiatan antar dinas dan lembaga daerahSinkronisasi program daerah
Intervensi Gizi Spesifik dan SensitifPenerapan strategi 1.000 HPK, edukasi gizi, dan penguatan layananProgram terukur dan efektif
Pemanfaatan Sistem DigitalSatu Data Gizi Nasional, e-PPGBM, dan dashboard kinerjaPengambilan keputusan berbasis data
Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP)Strategi edukasi keluarga sadar gizi (KADARZI)Peningkatan kesadaran masyarakat
Monitoring dan Evaluasi (Monev)Penyusunan indikator dan laporan kinerjaEvaluasi capaian penurunan stunting

Strategi Implementasi di Daerah

Pelaksanaan pelatihan nasional ini akan lebih efektif apabila diikuti dengan penerapan strategi implementasi yang sistematis di tingkat daerah.

1. Penguatan Koordinasi Pemerintah Daerah

Kepala daerah memiliki peran sentral sebagai “champion” dalam memastikan semua sektor bergerak dalam satu arah kebijakan. Pembentukan TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) di tingkat kabupaten/kota menjadi langkah strategis untuk memastikan keterpaduan antarinstansi.

2. Integrasi Data dan Sistem Informasi

Setiap instansi wajib berkontribusi dalam sistem Satu Data Gizi Nasional (SDGN), sehingga data yang digunakan dalam perencanaan dan evaluasi bersifat valid, real-time, dan dapat diakses lintas sektor.

3. Kolaborasi dengan Sektor Non-Pemerintah

Sinergi dengan sektor swasta, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat sipil penting untuk memperluas jangkauan intervensi gizi. Program CSR (Corporate Social Responsibility) dapat diarahkan untuk mendukung sanitasi, air bersih, dan kampanye edukasi gizi.

4. Optimalisasi Pendanaan dan Pengadaan Barang

Pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan penurunan stunting dapat dilakukan melalui mekanisme digital yang efisien, seperti e-catalog dan e-purchasing, sebagaimana diterapkan dalam Bimtek Prioritas Nasional: Revolusi Gizi Cerdas dan Nutrisi Optimal untuk Mengakhiri Stunting di Indonesia.

5. Monitoring dan Evaluasi Berbasis Kinerja

Setiap daerah perlu menyusun dashboard pemantauan dengan indikator terukur untuk menilai kemajuan program.

Contoh Indikator Monitoring

IndikatorTarget NasionalFrekuensi Pelaporan
Prevalensi stunting balita≤ 14%Tahunan
Cakupan ASI eksklusif≥ 80%Semesteran
Akses sanitasi layak≥ 90%Tahunan
Rumah tangga berisiko ditangani100%Bulanan

Sinergi Lintas Sektor: Pilar Utama Keberhasilan

Pelatihan nasional ini menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix, yaitu kerja sama antara lima unsur:

PihakPeran StrategisContoh Kontribusi
PemerintahRegulator dan koordinatorMenyusun kebijakan daerah
Dunia UsahaPendukung finansial dan CSRProgram makanan tambahan
AkademisiPenyedia data dan risetAnalisis determinan stunting
MediaEdukasi publik dan kampanyeSosialisasi pola makan sehat
MasyarakatPelaksana lapanganPosyandu, PKK, dan relawan gizi

Sinergi ini menjadi kekuatan utama dalam memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan cerdas.


Inovasi Digital dalam Upaya Penurunan Stunting

Era digital menghadirkan berbagai peluang untuk mempercepat upaya penurunan stunting di daerah. Pemerintah telah mengembangkan sejumlah aplikasi dan sistem informasi untuk mendukung kerja lintas sektor, antara lain:

  • SATUSEHAT: Integrasi data kesehatan nasional berbasis NIK.

  • e-PPGBM: Sistem pencatatan status gizi masyarakat oleh tenaga kesehatan.

  • Dashboard Satu Data Stunting: Alat bantu monitoring berbasis data real-time.

  • Sistem Informasi Keluarga (SIK): Integrasi data keluarga berisiko stunting.

Dengan sistem digital ini, pelaporan, analisis, dan intervensi dapat dilakukan lebih cepat, akurat, dan transparan.


Tantangan dan Solusi

Meskipun strategi nasional sudah berjalan, masih terdapat berbagai hambatan di tingkat daerah yang perlu diatasi.

Tantangan Utama

  1. Koordinasi antarinstansi masih belum optimal.

  2. Pemanfaatan data digital belum maksimal.

  3. Keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran.

  4. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap gizi anak.

Solusi Strategis

  • Penguatan komitmen kepala daerah dalam implementasi kebijakan.

  • Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan berkelanjutan.

  • Optimalisasi dana desa untuk intervensi gizi sensitif.

  • Kolaborasi aktif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.


Contoh Daerah Sukses

Beberapa daerah telah berhasil menurunkan angka stunting melalui pendekatan lintas sektor.

Kabupaten Sumedang

Kabupaten ini dikenal sebagai pionir digitalisasi data stunting melalui Command Center berbasis Satu Data. Hasilnya, prevalensi stunting turun signifikan dari 32% (2018) menjadi 8% (2023).

Kota Makassar

Kota Makassar menjalankan program Smart Stunting Surveillance, menggabungkan sistem pelaporan digital dan pelatihan kader posyandu. Program ini menurunkan angka stunting hingga 5% dalam dua tahun.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dan transformasi digital adalah kunci utama percepatan penurunan stunting.


Manfaat Pelatihan bagi Pemerintah Daerah

Pelatihan nasional ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif dan berdampak langsung terhadap kinerja pemerintah daerah.

Manfaat yang Diperoleh:

  • Meningkatkan koordinasi lintas sektor di daerah.

  • Mendorong efisiensi perencanaan dan pelaksanaan program.

  • Meningkatkan kapasitas SDM dalam pemanfaatan sistem digital.

  • Memastikan pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan transparansi.

  • Memperkuat peran pemerintah daerah dalam mencapai target nasional.


FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa tujuan utama pelatihan nasional ini?
Untuk memperkuat kapasitas lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting melalui kolaborasi dan penggunaan data berbasis bukti.

2. Siapa saja yang dapat mengikuti pelatihan ini?
Pejabat pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, serta pemangku kepentingan yang terlibat dalam program gizi dan pembangunan manusia.

3. Bagaimana keterkaitan pelatihan ini dengan agenda nasional gizi?
Pelatihan ini mendukung implementasi agenda nasional Bimtek Prioritas Nasional: Revolusi Gizi Cerdas dan Nutrisi Optimal untuk Mengakhiri Stunting di Indonesia.

4. Apa hasil yang diharapkan setelah pelatihan selesai?
Peserta mampu mengembangkan strategi konvergensi lintas sektor, mengoptimalkan data digital, dan memperkuat koordinasi daerah dalam penurunan stunting.


Bersama, Wujudkan Generasi Indonesia Bebas Stunting

Bangun kolaborasi lintas sektor, tingkatkan kapasitas daerah, dan manfaatkan teknologi digital untuk mempercepat penurunan stunting. Saatnya seluruh elemen bangsa bersinergi demi melahirkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

Jadwal Bimtek & Training
Bimtek Pemda menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis dan Pendidikan Pelatihan yang dilaksanakan pada :

Juli 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat10–11 Juli 2025
Kamis–Jumat17–18 Juli 2025
Kamis–Jumat24–25 Juli 2025
Rabu–Kamis30–31 Juli 2025

Agustus 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat7–8 Agustus 2025
Kamis–Jumat14–15 Agustus 2025
Kamis–Jumat20–21 Agustus 2025
Kamis–Jumat28–29 Agustus 2025

September 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat4–5 September 2025
Kamis–Jumat11–12 September 2025
Kamis–Jumat18–19 September 2025
Kamis–Jumat25–26 September 2025

Oktober 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat2–3 Oktober 2025
Kamis–Jumat9–10 Oktober 2025
Kamis–Jumat16–17 Oktober 2025
Kamis–Jumat23–24 Oktober 2025
Kamis–Jumat30–31 Oktober 2025

November 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat6–7 November 2025
Kamis–Jumat13–14 November 2025
Kamis–Jumat20–21 November 2025
Kamis–Jumat27–28 November 2025

Desember 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat4–5 Desember 2025
Kamis–Jumat11–12 Desember 2025
Kamis–Jumat18–19 Desember 2025
Kamis–Jumat25–26 Desember 2025

JAKARTA
Yello Hotel Harmoni Jakarta
Jl. Hayam Wuruk No.6, RT.6/RW.2, Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120

BANDUNG
Zest Sukajadi Bandung by Swiss-Belhotel International
Jl. Sukajadi No.16, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162

BOGOR
Hotel Grand Savero
Jl. Raya Pajajaran No.27, Babakan, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat

JOGJA
Hotel Arjuna Yogyakarta
Jl. P. Mangkubumi No.44, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233

MALANG
Gets Hotel Malang
Jl. Brigjend Slamet Riadi No.38, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119

SURABAYA
Hotel La Lisa Surabaya
Jl. Raya Nginden No.82, Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60284

BALI
The ONE Legian
Jl. Raya Legian No.117, Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361

LOMBOK
Montana Premier Senggigi
Jl. Raya Senggigi No.KM 12, Senggigi, Kec. Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

LABUAN BAJO
Parlezo Hotel
Labuan Bajo, Kec. Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

JAYAPURA
FOX Hotel Jayapura
Jl. Dr. Soetomo No.16, Gurabesi, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua

MAKASSAR
Aston Inn Pantai Losari – Makassar
Jl. Daeng Tompo No.28–36, Maloku, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90112

MANADO
Whiz Prime Hotel Megamas Manado
Kawasan Megamas, Jl. Piere Tendean

BANJARMASIN
Hotel Rattan Inn Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No.KM. 5, RW.7, Pemurus Dalam, Kec. Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70238
(0511) 3267799

SAMARINDA
Yello Hotel Samarinda
Jl. KH. Khalid No.1, Pasar Pagi, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75111
0851-7957-7047

BALIKPAPAN
ibis Balikpapan
Jl. Brigjen Ery Suparjan No.2, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76112

BIAYA PELATIHAN

FASILITAS BIMTEK & PELATIHAN

Biaya pelatihan disesuaikan dengan materi, durasi, dan lokasi kegiatan. Hubungi kami untuk penawaran terbaik.
TIDAK MENGINAP
BASE
Rp. 4.000.000 4-6 Juta
Tidak ada fasilitas penginapan
Coffee Break & Lunch
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
City Tour
Flashdisk Berisi Materi Bimtek
Antar jemput bagi peserta rombongan (min 5 orang)
MENGINAP
EXTRA
Rp. 5.000.000 5-7 Juta
Menginap di Hotel (Twin Sharing)
Coffee Break, Lunch & Dinner
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
City Tour
Flashdisk Berisi Materi Bimtek
Antar jemput bagi peserta rombongan (min 5 orang)
BIMTEK ONLINE
ONLINE
Rp. 2.500.000 per peserta
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
BIMTEK TERKAIT