PETA LOKASI

INFORMASI ALAMAT & NOMOR TELEPON

Untuk mengirim pesan singkat kepada kami, Anda dapat menghubungi salah satu customer service yang sudah kami cantumkan

KONTAK KAMI

Jl. Kalibaru Barat No.1, Kali Baru, Cilincing
Jakarta Utara 14110

info@bimtekpemda.com

0812-1372-0188

SOCIAL MEDIA

Bimbingan Teknis Perencanaan Kebutuhan Obat Berbasis Konsumsi dan Epidemiologi

Pelajari strategi perencanaan kebutuhan obat berbasis konsumsi dan epidemiologi melalui bimtek komprehensif untuk meningkatkan akurasi perencanaan dan ketersediaan obat.

Tag Terkait

Biaya Pendaftaran

Biaya pelatihan/bimtek dapat bervariasi tergantung lokasi dan waktu pelaksanaan.

Rp2.500.000Rp5.000.000

381 Orang sedang melihat halaman ini

Deskripsi

Perencanaan kebutuhan obat merupakan salah satu elemen paling krusial dalam manajemen farmasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Ketidaktepatan dalam perencanaan dapat menyebabkan dua risiko besar: kekosongan obat dan penumpukan stok yang berakhir pada kedaluwarsa atau pemborosan anggaran. Untuk itu, diperlukan pendekatan yang terukur, sistematis, dan berbasis data untuk memastikan kebutuhan obat dapat terpenuhi secara optimal.

Bimbingan Teknis (Bimtek) Perencanaan Kebutuhan Obat Berbasis Konsumsi dan Epidemiologi dirancang untuk memperkuat kapasitas tenaga farmasi, pengelola gudang obat, serta manajer program kesehatan di Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya dalam menghitung kebutuhan obat secara tepat, efisien, dan sesuai standar.

Bimtek ini juga merupakan bagian integral dari peningkatan kompetensi SDM dalam manajemen logistik, yang dapat diperdalam melalui program lanjutan seperti Bimtek Strategis Manajemen Gudang Obat, Alkes, dan BHP dengan Metode FIFO/FEFO & E-Logistik.

Artikel ini akan membahas konsep, metode perhitungan, langkah implementasi, risiko, dan studi kasus nyata sehingga pembaca memperoleh panduan komprehensif dan mudah dipahami.


Pentingnya Perencanaan Kebutuhan Obat Berbasis Data

Akurasi perencanaan kebutuhan obat memiliki dampak langsung pada kualitas pelayanan kesehatan. Ketika perencanaan dilakukan dengan asal-asalan, konsekuensi yang muncul dapat sangat merugikan.

Dampak Perencanaan yang Tidak Tepat

Beberapa dampak yang umum terjadi antara lain:

  • Kekosongan stok (stock-out) sehingga pelayanan pasien terhambat.

  • Pemborosan anggaran akibat pembelian obat yang tidak diperlukan.

  • Meningkatnya obat kedaluwarsa karena pemesanan yang berlebihan.

  • Kesenjangan pelayanan kesehatan di wilayah yang padat kasus penyakit tertentu.

  • Kesulitan dalam pemantauan program kesehatan seperti TB, HIV, hipertensi, diabetes, dan lainnya.

Mengapa Perlu Pendekatan Konsumsi dan Epidemiologi?

Pada praktiknya, perencanaan obat harus mempertimbangkan dua sumber data utama, yaitu:

  1. Data konsumsi → berdasarkan penggunaan obat sebelumnya.

  2. Data epidemiologi → berdasarkan proyeksi jumlah kasus penyakit.

Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan masing-masing, dan penggunaan keduanya secara bersamaan dapat memberikan gambaran kebutuhan obat yang jauh lebih akurat, terutama pada daerah dengan pola penyakit yang fluktuatif.


Konsep Dasar Perencanaan Kebutuhan Obat

Perencanaan kebutuhan obat adalah serangkaian proses pengumpulan data, analisis, dan estimasi kebutuhan obat untuk periode tertentu. Dalam standar Kementerian Kesehatan, perencanaan dilakukan untuk periode 1 tahun.

Sumber Data Utama

Tabel berikut menjelaskan perbedaan dasar kedua metode:

KomponenBerbasis KonsumsiBerbasis Epidemiologi
Sumber dataPenggunaan obat tahun/tahun sebelumnyaPerkiraan kasus penyakit
KelebihanLebih realistis, mencerminkan pola nyataAkurat untuk penyakit musiman atau naik-turun
KekuranganTidak memperhitungkan perubahan tren penyakitMembutuhkan data epidemiologi yang valid
Cocok untukObat umum, obat rutinProgram prioritas, wabah, KLB

Metode Perencanaan Kebutuhan Obat Berbasis Konsumsi

Metode konsumsi merupakan pendekatan paling sering digunakan karena datanya tersedia melalui laporan penggunaan obat, kartu stok, dan sistem logistik seperti e-logistik.

Rumus Dasar

Perhitungan kebutuhan obat =
Jumlah pemakaian tahun lalu + buffer stock – sisa stok

Komponen yang Diperhitungkan

Beberapa elemen penting:

  • Average Monthly Consumption (AMC)

  • Safety stock (persediaan pengaman)

  • Lead time pemesanan

  • Perubahan pola penyakit

Langkah-Langkah Perhitungan

  1. Mengumpulkan data penggunaan obat 12 bulan terakhir.

  2. Menghitung AMC.

  3. Menentukan safety stock (biasanya 1–3 bulan).

  4. Mengurangi stok yang masih tersedia.

  5. Menghitung kebutuhan final.


Metode Perencanaan Kebutuhan Obat Berbasis Epidemiologi

Metode epidemiologi digunakan terutama untuk obat program seperti:

  • TB

  • Malaria

  • HIV

  • Filariasis

  • Kusta

  • Imunisasi

  • Penyakit tidak menular (PTM)

Rumus Perhitungan Epidemiologi

Kebutuhan obat =
Jumlah kasus × Regimen dosis × Durasi pengobatan

Contoh:
Jika diperkirakan ada 200 kasus hipertensi baru dan regimen obat A adalah 30 tablet/bulan:
→ 200 × 30 × 12 = 72.000 tablet/tahun


Studi Kasus: Perencanaan Obat Antihipertensi di Puskesmas

Data Awal

  • AMC obat A (Amlodipine 5 mg): 1.500 tablet

  • Safety stock: 2 bulan

  • Stok tersedia: 3.000 tablet

  • Perkiraan peningkatan kasus: 10%

Penghitungan

  1. AMC yang disesuaikan → 1.500 × 110% = 1.650

  2. Kebutuhan 12 bulan → 1.650 × 12 = 19.800

  3. Safety stock → 1.650 × 2 = 3.300

  4. Total kebutuhan kotor → 19.800 + 3.300 = 23.100

  5. Dikurangi stok tersedia → 23.100 – 3.000 = 20.100 tablet


Integrasi Metode Konsumsi dan Epidemiologi (Metode Hybrid)

Gabungan kedua metode sangat direkomendasikan agar hasil perencanaan lebih akurat.

Cara penggabungan:

  1. Menghitung kebutuhan menggunakan dua metode.

  2. Membandingkan hasil.

  3. Menentukan kebutuhan final dengan mempertimbangkan:

    • tren kasus

    • sisa stok

    • potensi program baru

    • musim penyakit

Contoh Perbandingan

MetodeHasil Perhitungan
Konsumsi20.000 tablet
Epidemiologi22.000 tablet
Keputusan22.000 tablet

Kebijakan dan Regulasi Terkait Perencanaan Obat

Untuk memastikan akurasi dan kesesuaian dengan peraturan nasional, pengelola obat wajib mengacu pada pedoman resmi Kementerian Kesehatan.

Anda dapat membaca pedoman tersebut di halaman resmi Kemenkes melalui tautan berikut:
👉 Pedoman Perencanaan Obat – Kementerian Kesehatan RI


Tantangan Umum dalam Perencanaan Obat

Beberapa masalah yang sering dihadapi Puskesmas:

  • Data konsumsi tidak lengkap

  • Sistem pencatatan manual yang rawan kesalahan

  • Tidak adanya analisis tren penyakit

  • Terlambat melakukan pemesanan

  • Koordinasi yang kurang antara program dan instalasi farmasi

  • Tingginya angka obat kedaluwarsa

Bimtek perencanaan kebutuhan obat hadir untuk menjawab masalah-masalah tersebut dan memberikan solusi praktis.


Peran Teknologi dalam Perencanaan Kebutuhan Obat

Sistem informasi logistik seperti e-Logistik atau aplikasi farmasi daerah sangat membantu dalam:

  • Mengolah data konsumsi secara real time

  • Memperkirakan kekurangan stok

  • Memantau lead time pemesanan

  • Mengoptimalkan penggunaan stok lama

Hal ini menjadi bagian penting yang juga dibahas dalam program lanjutan yaitu:

👉 [Bimtek Strategis Manajemen Gudang Obat, Alkes, dan BHP dengan Metode FIFO/FEFO & E-Logistik]


Strategi Mengurangi Obat Kedaluwarsa

Untuk mencegah pemborosan:

  • Tempatkan stok lama di depan (FIFO)

  • Terapkan FEFO untuk obat yang mendekati kedaluwarsa

  • Analisis tren kasus penyakit

  • Lakukan redistribusi stok antar-Puskesmas

  • Gunakan dashboard e-logistik


Tabel Praktis: Perbandingan Metode Perencanaan Obat

KriteriaKonsumsiEpidemiologi
Contoh obatObat umumObat program
Data yang dibutuhkanPemakaian sebelumnyaJumlah kasus penyakit
KetepatanTinggi jika data lengkapTinggi jika proyeksi kasus akurat
TantanganData tidak lengkapPerubahan kejadian penyakit
Cocok untukFaskes stabilDaerah wabah/KLB

Manfaat Mengikuti Bimtek Perencanaan Kebutuhan Obat

Peserta akan memperoleh:

  • Pemahaman komprehensif metode konsumi dan epidemiologi

  • Kemampuan menghitung kebutuhan obat secara akurat

  • Keterampilan analisis tren penyakit

  • Simulasi perhitungan berbasis kasus nyata

  • Penguasaan integrasi perencanaan dengan e-logistik

  • Sertifikat resmi dan legal


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Siapa yang wajib mengikuti Bimtek Perencanaan Kebutuhan Obat?

Tenaga farmasi, pengelola gudang obat, penanggung jawab program, dan kepala Puskesmas sangat disarankan untuk mengikuti bimtek ini.

2. Apa perbedaan metode konsumsi dan epidemiologi?

Metode konsumsi berdasarkan penggunaan obat sebelumnya, sedangkan metode epidemiologi berbasis proyeksi kasus penyakit.

3. Apakah sistem e-logistik wajib digunakan?

E-logistik sangat membantu akurasi pencatatan dan perencanaan, dan sebagian besar daerah sudah mengimplementasikannya.

4. Mengapa sering terjadi obat kedaluwarsa?

Biasanya karena perencanaan yang tidak akurat atau ketidaksesuaian pola distribusi.


Penutup

Perencanaan kebutuhan obat yang baik merupakan fondasi penting dalam menjamin pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Melalui pemahaman metode konsumsi dan epidemiologi, pengelola obat dapat menghasilkan perencanaan yang akurat, menghindari kekosongan obat, serta mencegah pemborosan anggaran.

Untuk memperkuat kapasitas tim farmasi Anda, sangat disarankan mengikuti program pendukung seperti:

👉 [Bimtek Strategis Manajemen Gudang Obat, Alkes, dan BHP dengan Metode FIFO/FEFO & E-Logistik]


Segera tingkatkan kompetensi Anda dan amankan stok obat secara tepat, efektif, dan efisien sekarang juga.

Jadwal Bimtek & Training
Bimtek Pemda menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis dan Pendidikan Pelatihan yang dilaksanakan pada :

Juli 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat10–11 Juli 2025
Kamis–Jumat17–18 Juli 2025
Kamis–Jumat24–25 Juli 2025
Rabu–Kamis30–31 Juli 2025

Agustus 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat7–8 Agustus 2025
Kamis–Jumat14–15 Agustus 2025
Kamis–Jumat20–21 Agustus 2025
Kamis–Jumat28–29 Agustus 2025

September 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat4–5 September 2025
Kamis–Jumat11–12 September 2025
Kamis–Jumat18–19 September 2025
Kamis–Jumat25–26 September 2025

Oktober 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat2–3 Oktober 2025
Kamis–Jumat9–10 Oktober 2025
Kamis–Jumat16–17 Oktober 2025
Kamis–Jumat23–24 Oktober 2025
Kamis–Jumat30–31 Oktober 2025

November 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat6–7 November 2025
Kamis–Jumat13–14 November 2025
Kamis–Jumat20–21 November 2025
Kamis–Jumat27–28 November 2025

Desember 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat4–5 Desember 2025
Kamis–Jumat11–12 Desember 2025
Kamis–Jumat18–19 Desember 2025
Kamis–Jumat25–26 Desember 2025

JAKARTA
Yello Hotel Harmoni Jakarta
Jl. Hayam Wuruk No.6, RT.6/RW.2, Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120

BANDUNG
Zest Sukajadi Bandung by Swiss-Belhotel International
Jl. Sukajadi No.16, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162

BOGOR
Hotel Grand Savero
Jl. Raya Pajajaran No.27, Babakan, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat

JOGJA
Hotel Arjuna Yogyakarta
Jl. P. Mangkubumi No.44, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233

MALANG
Gets Hotel Malang
Jl. Brigjend Slamet Riadi No.38, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119

SURABAYA
Hotel La Lisa Surabaya
Jl. Raya Nginden No.82, Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60284

BALI
The ONE Legian
Jl. Raya Legian No.117, Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361

LOMBOK
Montana Premier Senggigi
Jl. Raya Senggigi No.KM 12, Senggigi, Kec. Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

LABUAN BAJO
Parlezo Hotel
Labuan Bajo, Kec. Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

JAYAPURA
FOX Hotel Jayapura
Jl. Dr. Soetomo No.16, Gurabesi, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua

MAKASSAR
Aston Inn Pantai Losari – Makassar
Jl. Daeng Tompo No.28–36, Maloku, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90112

MANADO
Whiz Prime Hotel Megamas Manado
Kawasan Megamas, Jl. Piere Tendean

BANJARMASIN
Hotel Rattan Inn Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No.KM. 5, RW.7, Pemurus Dalam, Kec. Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70238
(0511) 3267799

SAMARINDA
Yello Hotel Samarinda
Jl. KH. Khalid No.1, Pasar Pagi, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75111
0851-7957-7047

BALIKPAPAN
ibis Balikpapan
Jl. Brigjen Ery Suparjan No.2, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76112

BIAYA PELATIHAN

FASILITAS BIMTEK & PELATIHAN

Biaya pelatihan disesuaikan dengan materi, durasi, dan lokasi kegiatan. Hubungi kami untuk penawaran terbaik.
TIDAK MENGINAP
BASE
Rp. 4.000.000 4-6 Juta
Tidak ada fasilitas penginapan
Coffee Break & Lunch
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
City Tour
Flashdisk Berisi Materi Bimtek
Antar jemput bagi peserta rombongan (min 5 orang)
MENGINAP
EXTRA
Rp. 5.000.000 5-7 Juta
Menginap di Hotel (Twin Sharing)
Coffee Break, Lunch & Dinner
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
City Tour
Flashdisk Berisi Materi Bimtek
Antar jemput bagi peserta rombongan (min 5 orang)
BIMTEK ONLINE
ONLINE
Rp. 2.500.000 per peserta
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
BIMTEK TERKAIT