PETA LOKASI

INFORMASI ALAMAT & NOMOR TELEPON

Untuk mengirim pesan singkat kepada kami, Anda dapat menghubungi salah satu customer service yang sudah kami cantumkan

KONTAK KAMI

Jl. Kalibaru Barat No.1, Kali Baru, Cilincing
Jakarta Utara 14110

info@bimtekpemda.com

0812-1372-0188

SOCIAL MEDIA

Panduan Penyusunan Rencana Kontinjensi Daerah (Renkon) untuk Semua Jenis Bencana

Panduan Penyusunan Rencana Kontinjensi Daerah (Renkon) untuk semua jenis bencana sebagai acuan kesiapsiagaan pemerintah daerah menghadapi kondisi darurat.

Tag Terkait

Biaya Pendaftaran

Biaya pelatihan/bimtek dapat bervariasi tergantung lokasi dan waktu pelaksanaan.

Rp2.500.000Rp5.000.000

324 Orang sedang melihat halaman ini

Deskripsi

Daftar Isi

Rencana Kontinjensi Daerah (Renkon) merupakan instrumen penting dalam sistem kesiapsiagaan pemerintah daerah untuk menghadapi potensi bencana. Dokumen Renkon tidak hanya memberikan gambaran skenario kemungkinan terburuk (worst-case scenario), tetapi juga menyusun langkah operasional, struktur komando, sumber daya, hingga mekanisme koordinasi antar-perangkat daerah dan pemangku kepentingan.

Dalam konteks Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan tingkat ancaman bencana tertinggi di dunia, Renkon berfungsi sebagai pedoman wajib untuk memastikan pemerintah daerah memiliki respons cepat, terarah, dan terukur. Penyusunan Renkon yang baik harus mengikuti metodologi yang baku, berbasis data, dan melibatkan semua pemangku kepentingan lintas sektor.

Artikel komprehensif ini disusun sebagai panduan lengkap penyusunan Rencana Kontinjensi Daerah untuk berbagai jenis bencana seperti banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, angin puting beliung, epidemi, hingga krisis kesehatan masyarakat. Untuk pembahasan manajemen darurat secara lebih mendalam, Anda dapat mengunjungi tautan pilar: Bimtek Emergency Management Penanggulangan Bencana & Krisis Kesehatan Daerah.


Apa Itu Rencana Kontinjensi Daerah (Renkon)?

Rencana Kontinjensi Daerah adalah dokumen perencanaan yang disusun berdasarkan analisis risiko untuk menghadapi kondisi kedaruratan tertentu sebelum kejadian terjadi. Renkon memuat peran, tugas, mekanisme kerja, alur koordinasi, kebutuhan sumber daya, serta strategi penanggulangan secara cepat dan efektif.

Karakteristik utama Renkon:

  • Disusun sebelum bencana terjadi

  • Berbasis skenario (scenario-based planning)

  • Menekankan koordinasi multisektor

  • Menjadi dasar pelaksanaan respons darurat

  • Menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan

Keberadaan Renkon menjadi sangat penting karena tanpa perencanaan yang matang, respons kedaruratan akan terlambat, tidak terkoordinasi, dan menyebabkan dampak yang lebih besar.


Dasar Hukum Penyusunan Renkon

Penyusunan Rencana Kontinjensi telah diatur dalam regulasi pemerintah Indonesia, antara lain:

  • Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

  • Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

  • Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kontinjensi

Selain itu, pemerintah daerah dapat merujuk pada dokumen dan sumber resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui situs resminya:
👉 BNPB – Pusat Data dan Informasi Kebencanaan
Sumber ini berisi pedoman resmi, data bencana, kajian risiko, dan referensi teknis yang relevan untuk penyusunan Renkon.


Mengapa Pemerintah Daerah Wajib Menyusun Renkon?

Beberapa alasan pentingnya penyusunan Renkon daerah adalah:

1. Mengurangi Risiko Korban Jiwa dan Kerugian

Renkon membantu daerah memetakan kebutuhan dan respons sejak dini sehingga penanganan lebih cepat dan efektif.

2. Memperjelas Peran dan Tanggung Jawab

Setiap perangkat daerah memiliki fungsi yang jelas dalam penanganan bencana, sehingga tidak terjadi tumpang tindih peran.

3. Memperkuat Koordinasi Lintas Sektor

Dalam situasi bencana, koordinasi menjadi faktor penentu. Renkon memastikan semua pihak bekerja dalam satu sistem.

4. Menjadi Dasar Latihan dan Simulasi

Pelatihan TT­X (Tabletop Exercise), Drill, dan Full-Scale Exercise menggunakan Renkon sebagai acuan.

5. Mendukung Pengambilan Keputusan yang Cepat

Dokumen ini memuat skenario, data, dan strategi sehingga pemimpin daerah dapat mengambil keputusan berbasis informasi.


Komponen Utama Rencana Kontinjensi Daerah

Renkon harus memuat komponen-komponen berikut agar dapat digunakan secara efektif:

  1. Informasi Dasar Daerah

    • Profil wilayah

    • Kondisi geografis

    • Data demografi

    • Kapasitas dan kerentanan

  2. Analisis Risiko Bencana

    • Jenis bencana

    • Tingkat ancaman

    • Dampak potensi bencana

    • Wilayah terdampak

    • Kelompok rentan

  3. Skenario Bencana

    • Estimasi waktu kejadian

    • Intensitas dan luas dampak

    • Perkiraan korban dan kerusakan

    • Gangguan layanan publik

  4. Struktur Komando dan Koordinasi

    • Incident Command System (ICS) daerah

    • Peran masing-masing OPD

    • Mekanisme komunikasi dan pelaporan

  5. Kebutuhan Sumber Daya

    • Logistik

    • Peralatan

    • SDM

    • Mobilisasi anggaran

  6. Strategi Respons Darurat

    • Evakuasi

    • Penyelamatan

    • Pelayanan kesehatan

    • Manajemen posko

    • Pengelolaan pengungsi

  7. Rencana Komunikasi Publik

    • Sistem peringatan dini

    • Informasi resmi masyarakat

    • Manajemen rumor dan hoaks

  8. Prosedur Aktivasi Renkon

    • Status kedaruratan

    • Wewenang aktivasi

    • Tahapan pelaksanaan

  9. Lampiran Pendukung

    • Peta risiko

    • Daftar kontak penting

    • SOP terkait

    • Formulir dan checklist operasional


Langkah-Langkah Penyusunan Renkon Daerah

Berikut tahapan penyusunan yang dapat diterapkan oleh pemerintah daerah:

1. Membentuk Tim Penyusun

Tim melibatkan unsur:

  • BPBD (koordinator utama)

  • Dinas Kesehatan

  • Dinas PU

  • Dinas Sosial

  • Dinas Kominfo

  • TNI/Polri

  • PMI

  • Fasilitas kesehatan

  • Dunia usaha

  • Akademisi

  • Relawan

Keterlibatan multipihak akan membuat isi Renkon lebih komprehensif dan realistis.

2. Pengumpulan Data Dasar

Melalui:

  • Kajian risiko bencana

  • Peta sebaran penduduk

  • Kapasitas layanan publik

  • Data historis bencana

  • Ketersediaan logistik dan sarana

3. Analisis Risiko

Analisis ini mencakup:

  • Tingkat ancaman

  • Dampak potensi

  • Kapasitas penanggulangan

  • Kelompok rentan

  • Estimasi kebutuhan darurat

4. Penyusunan Skenario Bencana

Skenario dibuat dengan memperkirakan keadaan terburuk untuk mempersiapkan respons maksimal.

Contoh skenario:

  • Gempa magnitudo 7,0

  • Banjir dengan tinggi 200 cm

  • Tsunami dengan ketinggian 3–6 meter

  • Kebakaran hutan seluas 500 hektar

  • KLB penyakit menular

5. Menyusun Strategi Respons

Strategi harus mencakup:

  • Evakuasi

  • Penyelamatan

  • Pos kesehatan

  • Distribusi logistik

  • Pengungsi

  • Pengamanan daerah bencana

  • Komunikasi risiko

6. Menentukan Struktur Komando

Menggunakan ICS, struktur minimal memuat:

  • Incident Commander

  • Operasi

  • Logistik

  • Perencanaan

  • Administrasi

Artikel pilar terkait manajemen komando insiden dapat dipelajari melalui tautan Bimtek Emergency Management Penanggulangan Bencana & Krisis Kesehatan Daerah.

7. Menyusun Prosedur Aktivasi

Meliputi:

  • Kriteria keadaan darurat

  • Mekanisme aktivasi posko

  • Penetapan status

  • Pelaporan awal

8. Penyusunan Lampiran

Berupa:

  • Peta rinci

  • Data sarana prasarana

  • Grafik risiko

  • Checklist SOP

9. Uji Coba Renkon

Melalui:

  • Tabletop Exercise

  • Drill Operasional

  • Simulasi Lapangan

10. Revisi dan Finalisasi

Dokumen diperbaiki berdasarkan masukan hasil latihan dan evaluasi lapangan.


Tabel Struktur Rencana Kontinjensi Daerah

KomponenPenjelasanOutput
Analisis RisikoMengidentifikasi ancaman dan kerentananPeta risiko dan data pendukung
Skenario BencanaGambaran kemungkinan terburukDraft skenario bencana
Kebutuhan Sumber DayaEstimasi logistik, SDM, saranaRencana kebutuhan respons
Struktur KomandoICS daerahBagian tugas dan koordinasi
Strategi ResponsTindakan operasionalSOP respons darurat
Rencana KomunikasiInformasi publik dan koordinasiMekanisme komunikasi resmi
Aktivasi RenkonProsedur dan statusMekanisme operasional
EvaluasiUji coba dan perbaikanRenkon final

Prinsip-Prinsip Penting dalam Penyusunan Renkon

  1. Berbasis Ilmiah
    Data harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

  2. Berorientasi pada Skenario
    Dokumen fokus pada kondisi yang mungkin terjadi.

  3. Mengutamakan Keselamatan
    Prioritas utama adalah perlindungan jiwa manusia.

  4. Multisektor dan Partisipatif
    Banyak pihak terlibat dalam penyusunan.

  5. Fleksibel namun Terstandar
    Dapat disesuaikan dengan dinamika lapangan.

  6. Diperbarui Secara Berkala
    Minimal setahun sekali.


Jenis-Jenis Renkon Berdasarkan Bencana

Rencana Kontinjensi dapat disusun untuk berbagai bencana, antara lain:

1. Renkon Gempa Bumi

Fokus pada:

  • Evakuasi vertikal

  • Pengelolaan bangunan runtuh

  • Penanganan luka berat

2. Renkon Tsunami

Mengatur:

  • Rute evakuasi

  • Tempat evakuasi sementara

  • Sistem peringatan dini

3. Renkon Banjir

Berisi:

  • Penutupan akses jalan

  • Pengamanan aset daerah

  • Distribusi logistik

4. Renkon Karhutla

Mencakup:

  • Pengendalian api

  • Evakuasi asap

  • Kesehatan masyarakat

5. Renkon KLB Penyakit

Mengatur:

  • Manajemen outbreak

  • Surveilans

  • Pelayanan kesehatan darurat

  • Koordinasi fasilitas kesehatan

6. Renkon Kekeringan

Memuat:

  • Manajemen air bersih

  • Bantuan sosial

  • Pengamanan tanaman pangan


Pihak yang Wajib Terlibat dalam Penyusunan dan Pelaksanaan Renkon

Pelibatan multipihak sangat penting agar dokumen komprehensif dan implementatif.

Yang wajib terlibat meliputi:

  • BPBD (koordinator)

  • Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota)

  • Dinas Kesehatan

  • RSUD dan Puskesmas

  • Dinas Sosial

  • Dinas Perhubungan

  • Dinas PU/BM

  • Dinas Pendidikan

  • Dinas Kominfo

  • TNI/Polri

  • PMI

  • Akademisi

  • LSM

  • Dunia Usaha

  • Masyarakat dan relawan


Output yang Akan Diperoleh Setelah Penyusunan Renkon

1. Dokumen Operasional Siap Digunakan

Menjadi panduan utama saat bencana terjadi.

2. Sistem Koordinasi Lebih Efektif

Setiap pihak memahami tugas dan fungsi.

3. Kesiapsiagaan Daerah Meningkat

Respons bencana menjadi lebih cepat dan terukur.

4. Peta Risiko Lebih Akurat

Sebagai dasar penentuan prioritas program daerah.

5. Dokumen Terkait Lainnya Menjadi Lebih Sinkron

Renkon dapat digunakan untuk menyusun SOP, rencana evakuasi, dan rencana pemulihan.


Tantangan dalam Penyusunan Renkon

Beberapa tantangan yang sering muncul:

  • Ketersediaan data yang terbatas

  • Kurangnya SDM terlatih

  • Minimnya koordinasi antar perangkat daerah

  • Perubahan kondisi wilayah yang cepat

  • Anggaran yang terbatas

Cara mengatasi tantangan tersebut antara lain:

  • Pelatihan berkala

  • Kolaborasi dengan akademisi

  • Optimalisasi data dari BNPB

  • Bimbingan teknis dari lembaga profesional

Untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam manajemen darurat, dapat mengikuti program khusus melalui tautan: Bimtek Emergency Management Penanggulangan Bencana & Krisis Kesehatan Daerah.


Rekomendasi Model Penyusunan Renkon Ideal

  1. Berbasis Data dan Teknologi
    Penggunaan peta GIS, drone, dan data satelit.

  2. Pendekatan Multi-Hazard
    Satu Renkon dapat mencakup beberapa jenis bencana.

  3. Terintegrasi dengan Rencana Penanggulangan Bencana
    Agar implementasinya selaras dengan dokumen utama BPBD.

  4. Melibatkan Masyarakat
    Partisipasi publik membuat dokumen lebih realistis.

  5. Melalui Uji Coba Berkala
    Renkon harus diujikan secara nyata setiap tahun.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah Renkon wajib dimiliki oleh pemerintah daerah?

Ya. Renkon merupakan kewajiban sebagai bagian dari kesiapsiagaan daerah untuk menghadapi bencana.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyusun Renkon?

Rata-rata 1–3 bulan, tergantung kompleksitas bencana dan data yang tersedia.

3. Apakah Renkon harus diperbarui setiap tahun?

Idealnya diperbarui minimal setahun sekali atau setelah terjadi bencana besar.

4. Siapa yang bertanggung jawab menyusun Renkon?

BPBD sebagai koordinator utama, namun melibatkan seluruh perangkat daerah dan unsur masyarakat.


Siap membantu penyusunan Renkon dan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di daerah Anda?

Hubungi tim kami untuk pendampingan, pelatihan, dan penyusunan dokumen resminya.

Jadwal Bimtek & Training
Bimtek Pemda menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis dan Pendidikan Pelatihan yang dilaksanakan pada :

Juli 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat10–11 Juli 2025
Kamis–Jumat17–18 Juli 2025
Kamis–Jumat24–25 Juli 2025
Rabu–Kamis30–31 Juli 2025

Agustus 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat7–8 Agustus 2025
Kamis–Jumat14–15 Agustus 2025
Kamis–Jumat20–21 Agustus 2025
Kamis–Jumat28–29 Agustus 2025

September 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat4–5 September 2025
Kamis–Jumat11–12 September 2025
Kamis–Jumat18–19 September 2025
Kamis–Jumat25–26 September 2025

Oktober 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat2–3 Oktober 2025
Kamis–Jumat9–10 Oktober 2025
Kamis–Jumat16–17 Oktober 2025
Kamis–Jumat23–24 Oktober 2025
Kamis–Jumat30–31 Oktober 2025

November 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat6–7 November 2025
Kamis–Jumat13–14 November 2025
Kamis–Jumat20–21 November 2025
Kamis–Jumat27–28 November 2025

Desember 2025

HariTanggal
Kamis–Jumat4–5 Desember 2025
Kamis–Jumat11–12 Desember 2025
Kamis–Jumat18–19 Desember 2025
Kamis–Jumat25–26 Desember 2025

JAKARTA
Yello Hotel Harmoni Jakarta
Jl. Hayam Wuruk No.6, RT.6/RW.2, Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10120

BANDUNG
Zest Sukajadi Bandung by Swiss-Belhotel International
Jl. Sukajadi No.16, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162

BOGOR
Hotel Grand Savero
Jl. Raya Pajajaran No.27, Babakan, Kec. Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat

JOGJA
Hotel Arjuna Yogyakarta
Jl. P. Mangkubumi No.44, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55233

MALANG
Gets Hotel Malang
Jl. Brigjend Slamet Riadi No.38, Oro-oro Dowo, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119

SURABAYA
Hotel La Lisa Surabaya
Jl. Raya Nginden No.82, Baratajaya, Kec. Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 60284

BALI
The ONE Legian
Jl. Raya Legian No.117, Kuta, Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361

LOMBOK
Montana Premier Senggigi
Jl. Raya Senggigi No.KM 12, Senggigi, Kec. Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

LABUAN BAJO
Parlezo Hotel
Labuan Bajo, Kec. Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

JAYAPURA
FOX Hotel Jayapura
Jl. Dr. Soetomo No.16, Gurabesi, Kec. Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua

MAKASSAR
Aston Inn Pantai Losari – Makassar
Jl. Daeng Tompo No.28–36, Maloku, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90112

MANADO
Whiz Prime Hotel Megamas Manado
Kawasan Megamas, Jl. Piere Tendean

BANJARMASIN
Hotel Rattan Inn Banjarmasin
Jl. Ahmad Yani No.KM. 5, RW.7, Pemurus Dalam, Kec. Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70238
(0511) 3267799

SAMARINDA
Yello Hotel Samarinda
Jl. KH. Khalid No.1, Pasar Pagi, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75111
0851-7957-7047

BALIKPAPAN
ibis Balikpapan
Jl. Brigjen Ery Suparjan No.2, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 76112

BIAYA PELATIHAN

FASILITAS BIMTEK & PELATIHAN

Biaya pelatihan disesuaikan dengan materi, durasi, dan lokasi kegiatan. Hubungi kami untuk penawaran terbaik.
TIDAK MENGINAP
BASE
Rp. 4.000.000 4-6 Juta
Tidak ada fasilitas penginapan
Coffee Break & Lunch
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
City Tour
Flashdisk Berisi Materi Bimtek
Antar jemput bagi peserta rombongan (min 5 orang)
MENGINAP
EXTRA
Rp. 5.000.000 5-7 Juta
Menginap di Hotel (Twin Sharing)
Coffee Break, Lunch & Dinner
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
City Tour
Flashdisk Berisi Materi Bimtek
Antar jemput bagi peserta rombongan (min 5 orang)
BIMTEK ONLINE
ONLINE
Rp. 2.500.000 per peserta
Seminar Kit
Tas Eksklusif
Sertifikat Bimtek
BIMTEK TERKAIT